Awal di Akhir

M. Miftahul Kirom
2 min readMay 1, 2022

--

Halo!!!
Selamat datang dan selamat membaca tulisan pertama saya di Medium, wich is semoga jadi awal kegiatan menulis saya. Tulisan pertama ini dibuat pada 1 Mei 2022, yang bertepatan dengan hari terakhir bulan Ramadan 1443 H. Rasanya agak aneh mengakhiri bulan Ramadan tahun ini dengan memulai kegiatan (yang rencananya) jangka panjang yang sebelumnya belum pernah terbayangkan. Namun, atas dasar iseng berkedok peningkatan kapabilitas diri, ditambah iming-iming bebas dari UAS, saya memutuskan untuk mengikuti tantangan 31 Hari Menulis Kreatif dari Mas

.

Flashback sejenak, ketika masih SD saya mengklaim diri saya sebagai seorang kutu buku. Setiap liburan atau ketika sudah ada cukup tabungan, saya selalu minta diantar ke kota sebelah untuk mengunjungi toko buku Togamas, sebab di kota sendiri belum ada toko buku yang cukup besar. Buku yang akhirnya saya beli tentu saja bukan buku ndakik-ndakik macam Sejarah Dunia Yang Disembunyikan, buku self improvement macam Filosofi Teras, atau buku teori seperti punya West & Turner. Cukup mondar-mandir dan melihat-lihat saja, mana yang kelihatan bagus ya langsung ambil. Maklum, standar saya kala itu sebatas lucu dan seru untuk dibaca. Walhasil, bacaan saya kala itu bermacam-macam, mulai dari komik jepang, komik lokal, novel, hingga buku sulap. Tak jarang saya membeli satu volume komik yang bahkan saya tidak tahu awalnya gimana dan itu tentang apa, yang penting keliatannya bagus. Aneh memang.

Kian hari, saya sadar bahwa rasanya sudah tidak pantas mengklaim sebagai seorang kutu buku. Saya mulai tertarik dengan kegiatan-kegiatan lain baik positif atau negatif, produktif atau konsumtif. Apapun lah, termasuk scroll TikTok seharian, yang membuat saya merasa jadi manusia paling sibuk dan tidak punya waktu untuk membaca. Kalau ada data tentang minat baca masyarakat Indonesia yang ada di peringkat nomer dua dari bawah, mungkin saya termasuk yang sedang dibicarakan. Yaaa, begitulah manusia. Gak bisa ditebak.

Eits, tapi sebenarnya saya gak separah itu juga sih. Saya masih yakin bahwa membaca itu selalu bermanfaat, apapun yang dibaca. Jadilah saya masih sering menyempatkan waktu untuk membaca hal-hal yang sering dianggap tidak penting; label shampo, tata tertib kelas, petunjuk perawatan baju, nomor seri uang, tutorial mempercepat kinerja laptop, dan sebagainya. Saya masih kagum dengan orang-orang yang bisa menulis dan tulisannya enak dibaca, apapun itu. Keinginan di lubuk hati terdalam untuk jadi penulis juga masih ada sebenarnya, cuma ya… kok kayaknya gak mungkin.

Maka dengan tulisan ini dan tulisan-tulisan saya selanjutnya,besar harapan saya untuk bisa menambah pengalaman dan sedikit meng-upgrade skill menulis saya yang sejauh ini cuma kepake buat nulis review kuliah. Juga semoga bisa membuat saya kembali meluangkan waktu untuk berpikir setidaknya 1–2 jam setiap harinya. Biar gak rebahan mulu sambil liat TikTok orang joget pake sound “sampe bawah”. Akhir kata, semoga dengan menginjak finish Ramadhan dan start nulis di Medium secara bersamaan, bisa menjadi booster atau semacam shortcut untuk menambah kualitas diri saya dan teman-teman lain yang ikut tantangan ini (seperti menekan tombol power dan volume bawah untuk screenshot). Selamat berjuang teman-teman Ilmu Komunikasi 2021 lain yang suddenly tiba-tiba jadi blogger, dan selamat Hari Raya Idul Fitri bagi kita semua yang merayakan.

Monggo…

--

--